Tuesday, January 22, 2008

Fisioterapi

Pertama kali memasuki ruang itu yang terdengar adalah sebuah pertanyaan, “siapa yang sakit?’’… dan pertanyaan itu terlontar dengan mimic muka yang penuh dengan kebingungan dari seorang dokter yang perawakannya cukup lumayan ganteng dari dokter kebanyakan. Dia tinggi tegap dan gagah serta ramah. Lalu, dengan spontan aku pun menjawab bahwa aku yang sakit. Mimik muka dokter itu pun kembali bertanya-tanya, seakan-akan dikeningnya terdapat pertanyaan sakit apakah perempuan ini, jalannya masih tegap, suaranya lantang, dan tidak ada satu pun luka di fisiknya. Dan aku sendiri pun menyadari, ketika semua orang melihatku, pasti tak ada yang menyangka bahwa aku memiliki suatu penyakit yang cukup parah, yang sampai-sampai membuat semua aktifitasku berhenti. Berbagai macam pengobatan telah aku jalani. Mulai dari 17x suntikan di badanku sampai pengobatan alternatif yang akhirnya dapat meredakan sakitku. Dan sekarang adalah dokter ke-3 dirumah sakit yang ketiga ini aku mencoba untuk menyembuhkan sisa sakitku. Dua kali pertemuan dengannya merupakan pertemuan yang paling sakit yang aku rasakan. Terapi fisik dan 1x suntikan terpedih yang aku terima. Kemudian, aku masih harus menjalani fisioteraphi sebanyak 10x. Tak terbayang olehku akan mengalami seluruh proses ini. Tapi, dengan kasih sayang dan dukungan kedua orang tuaku serta semangat yang tak pernah lelah untuk terus mendampingiku dari cintaku, membuat aku tetap berdiri tegak untuk mencoba dan terus mencoba sampai sakit ini hilang dari tubuhku. Karena aku yakin bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuanku.

(terima kasih mama2, papa2 atas semua pertolongan yang tidak akan bisa aku balas seumur hidupku. Dan terimakasih untuk cintaku aditya agung prakasa yang begitu sabar dan selalu menenangkanku disaat-saat kritisku... terimakasih untuk semua cinta ini, Tuhan...)

No comments: